Sudah Jadi Walikota Surakarta, Perlakuan Gibran ke Istrinya Jadi Sorotan
Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi Walikota Surakarta. Dia meniti pelantikan pada Jumat 26 Februari 2021.
Dalam pelantikan itu, putra sulung Presiden Joko Widodo berikut didampingi sang istri, Selvi Ananda. Gibran mengenakan pakaian dinas putih, selagi Selvi tampil cantik bersama kebaya merah dan kain jarik cokelat.
Gibran dan Selvi mampir ke Gedung DPRD Kota Surakarta bersama menumpang mobil Pajero putih. Gibran keluar turun dari pintu kabin penumpang sebelah kanan.
Dengan cekatan, Gibran menuju ke lambung kiri. Dia mengakses pintu kabin penumpang sebelah kiri dan menolong keluar dri mobil tersebut.
" laki laki sejati setinggi apapun jabatanya tetap saja mendahulukan istrinya, di balik laki-laki yang sukses tersedia istri yang hebat," tulis akun @eneng.aguy.
" Perlakuannya pada istrinya sungguh membawa dampak takjub," kata akun @jaufanashopee.
" Senangnya lihat mas Gibran bukain pintu buat istri," tulis akun @vgiginew.
Putra sulung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka membeberkan niatnya terjun ke dunia politik bersama menjadi Calon Wali Kota Solot.
Dalam acara Mata Najwa bertajuk ‘Berebut Takhta di Tengah Pandemi’ yang disiarkan di saluran Youtube Najwa Shihab, Gibran sempat dicecar sejumlah pertanyaan terkait pilihannya terjun di dunia politik.
Padahal, menurut Najwa, beberapa tahun lantas Gibran sempat tunjukkan ketidak tertarikannya untuk terjun ke politik.
ua tahun lalu, Najwa Shihab sempat berbincang bersama keluarga Presiden Joko Widodo. Kala itu, Najwa juga sempat bertanya kepada Gibran apakah dia tertarik untuk turut terjun di dunia politik. Gibran selagi tu menjawab tertarik namun dapat terjun kemungkinan 20 tahun mendatang.
Namun baru dua tahun berselang, Gibran telah terjun ke dunia politik bersama menjadi calon Wali Kota Solo.
“ Mas Gibran itu tadi (video) kami berbincang hampir 2 tahun lantas sempat bilang tertarik politik. Sebelumnya bilang enggak tertarik, saat ini selagi itu tertarik namun masih lama 20 tahun lagi. Tiba-tiba mencalonkan menjadi Wali Kota, apa yang berubah Mas Gibran?,” tanya Najwa Shihab mengingat penuturan mereka dua tahun lalu.
Gibran meyakinkan kecuali tidak tersedia yang berubah bersama sikapnya berikut dikarenakan niatnya masih sama. Putra sulung Jokowi ini mengatakan niatnya berikut adalah memberikan faedah untuk banyak orang.
" Dulu saya menjadi entrepreneur itu niatnya sehingga saya bisa berfaedah untuk orang banyak. Sekarang saya masuk ke politik niat nya masih sama. Niat saya adalah sehingga bisa berfaedah untuk orang yang lebih banyak lagi. Niat nya masih sama, berfaedah untuk orang banyak,” jawab Gibran.
Seperti dalam wawancara lainnya, Najwa Shihab masih memberikan pertanyaan tajam kepada Gibran. Kali ini putri Quraish Shihab itu penasaran bersama tersedia tidaknya pihak yang mendesaknya untuk terjun ke dunia politik. Apalagi ayahnya selagi ini menjabat sebagai Presiden Indonesia.
“ Mas maju (calon Wali Kota Solo) ini murni keputusan personal terjun politik atau tersedia andil ayahanda. Apakah bersifat motivasi atau kemungkinan malah perintah?” tanya wanita yang akrab disapa Mbak Nana.
“ Enggak tersedia perintah. Ini murni permintaan saya sendiri,” kata Gibran.
“ Tidak tersedia motivasi juga?” tanya Najwa Shihab penasaran.
“ Enggak ada, enggak ada. Enggak tersedia perintah, enggak tersedia dorongan, ini murni permintaan saya sendiri. Kan dua tahun lantas saya telah bilang, saya tertarik. Saya memang tertarik, makanya saat ini saya maju,” memahami Gibran.
Tak berhenti di situ, Najwa Shihab juga bertanya apakah Gibran juga mendapat kemudahan dalam Pilkada kali ini. Terlebih sang bapak kini masih menjabat sebagai orang no satu di Indonesia.
“ Apakah mempertimbangkan faktor-faktor lain dikarenakan memang justru dikarenakan saat ini masih menjabat dikarenakan nya mau mencoba sehingga bisa lebih dimudahkan dalam ‘tanda kutip’? Apakah pertimbangan itu?,” tanya Najwa Shihab.
“ Oh enggak. Kalau dimudahkan ya apa sih yang dimudahkan? Semua proses kan telah saya lalui, seluruh beberapa syarat juga telah saya penuhi. Mulai proses pendaftaran, proses andaikan fit and proper test internal, seluruhnya kan telah saya lalui semua. Persyaratan juga telah saya penuhi, menjadi ya tidak tersedia tahapan-tahapan yang saya lompati. Enggak tersedia yang namanya sokat atau apa. Kalau dimudahkan memahami itu enggak ada, apa yang dimudahkan. Semua proses saya lalui,” terang Gibran.
Menariknya, Gibran juga sempat memberikan jawaban serupa layaknya yang dikatakan oleh sang bapak sebelumnya. Hal ini terkait bersama selesaikan tugas hingga tuntas atau memilih naik terus hingga ke kursi Pilpres.
“ Potensi jabatan Wali Kota sebagai anak tangga menuju posisi lebih tinggi Mas itu tetap terbuka. Ada presedennya dalam histori Pak Jokowi sendiri. Saya sekadar mau meyakinkan kecuali terpilih, Anda mau bekerja sebagai Wali Kota hingga selesai masa tugas 5 tahun?” tanya Najwa Shihab.
“ Insya Allah hingga selesai,” jawab Gibran.
“ Pertanyaan yang serupa juga dulu ditanyakan,” kata Najwa.
“ Yang tadi saja belum selesai Mbak. Masak mau pikir Gubernur atau Pilpres. enggak lah,” sela Gibran.
Najwa mengatakan kecuali pertanyaan yang serupa dulu juga dilontarkannya ke bapak Gibran, Joko Widodo, disaat masih menjadi Wali Kota Solo lallu mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Setelah itu, Jokowi maju dalam Pilpres 1999.
" Jawabannya hampir sama-sama serupa Mas. Kemudian kami lihat kenyataannya berbeda, apa menurut Mas Gibran model komunikasi layaknya itu apa yang bisa ditarik atau dipelajari dari model komunikasi yang hampir serupa ini?,” tanya Najwa.
Pernyataan Najwa membawa dampak Gibran tak seluruhnya percaya. Dia ulang meyakinkan hanya mengusahakan fokus pada Pilkada Solo yang sedang diikutinya.
“ Masak serupa sih? Saya kira beda kok. Enggak yang memahami ini Mbak, pilkada kan Pilkada Solo saja belum selesai matang mau mikir Pilgub atau Pilpres. Enggak lah, kami fokus yang tersedia saat ini saja,” jawab Gibran. Pokermulia Poker online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar