Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Kamis, 31 Desember 2020

Fantastis! Uang Kertas 'Gopek' Dijual Puluhan Juta

Fantastis! Uang Kertas 'Gopek' Dijual Puluhan Juta

Fantastis! Uang Kertas 'Gopek' Dijual Puluhan Juta

Uang tak cuma digunakan sebagai alat transaksi. Banyak orang menganggapnya sebagai benda koleksi. Uang kuno yang telah ditarik berasal dari peredaran justru menjadi incaran para kolektor.

Salah satu yang sedang menjadi sorotan adalah uang kertas Rp500 rupiah berwarna hijau bersama gambar orang utan. Uang tersebut banyak diperjualbelikan di sejumlah marketplace.

Harganya pun bervariatif, mulai berasal dari ratusan ribu sampai puluhan juta per lembar. Baru-baru ini tersedia juga yang menjajakan uang tersebut seharga Rp50 juta.

Uang kertas cetakan tahun 1996 itu dijual dalam kondisi sedikit terlipat rapih di bagian tengah. Warnanya tetap terlihat mulus dan belum memudar.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) telah menutup layanan penukaran untuk 6 pecahan uang rupiah. Yaitu uang kertas pecahan Rp500 dan Rp100 tahun emisi 1968, pecahan Rp5.000 dan Rp1.000 tahun emisi Rp 1975 dan juga uang pecahan Rp500 dan Rp100 tahun emisi 1977.

Kemudian tersedia 4 pecahan mata uang rupiah yang dapat berakhir jaman penukarannya pada 30 April 2025 mendatang, yakni uang Rp10.000 emisi 1979, Rp5.000 emisi 1980, Rp1.000 emisi 1980, dan Rp5.000 emisi 1982.

Sebuah video viral menunjukkan uang kertas berhamburan di jalan. Uang-uang itu tercecer di antara mobil-mobil yang berhenti.

Dalam video itu terlihat sejumlah pria sedang sibuk menyatukan uang-uang tersebut. Mereka bersama cekatan meraup uang kertas itu.

Dalam video itu pula terdengar suara wanita yang menghendaki tolong berasal dari kejauhan. " Tolong pak," demikian suara yyang terdengar berasal dari kejauhan tersebut.

" Itu minta tolong pak," demikian suara perempuan yang sebabkan rekaman itu berasal dari dalam mobil.

Menurut akun Instagram @ndorobeii yang mengunggah video itu, rekaman tersebut disita berasal dari daerah Bedugul, Baturiti, Jalan Raya Singaraja, Denpasar, Bali.

Polisi menyelidiki video tersebut. Saat ini, polisi sedang mepastikan wilayah perihal sebab berdasarkan video yang viral dan laporan warga tersedia perbedaan lokasi.

Berdasarkan video yang viral uang tercecer ditemukan di Jl Denpasar-Singaraja. Tetapi menurut laporan warga perihal itu di wilayah Banjar Abianbalung, Tabanan Bali.

Kapolsek Baturiti, AKP Fachmi Hamdani, mengatakan, moment itu terjadi pada Sabtu 19 Desember 2020. Di hari yang sama, tersedia warga melapor uangnya senilai Rp94.188.000 terjatuh, tepatnya pukul 09.30 Wita.

" Ada melapor ke kita, kami terima pelaporannya kami kembangkan. Kita cari saksi, kami konstruksikan dan sesungguhnya saksi membenarkan uang jatuh," kata Fachmi,

Saat itu, pelapor bernama Kadek Redi Areni bersama anaknya, Putu Suci Septiani, berangkat berasal dari rumah di kawasan Kabupaten Buleleng, Bali, manfaatkan motor menuju Denpasar. Uang itu dia simpan di tas warna hitam.

Uang itu tersedia di tas ransel yang dibawa anaknya dan dapat disetor ke sebuah perusahaan di Kabupaten Badung, Bali.

Pukul 11.00 Wita, pelapor berhenti di wilayah Bedugul dan anak korban menyita topi berasal dari dalam tas tersebut.

Namun, anak pelapor lupa menutup atau mengunci ulang tas gendong itu. Mereka ulang melanjutkan perjalanan menuju Denpasar.

Setibanya, di wilayah Banjar Abianluang, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, pelapor disalip truk warna merah. Sopir truk itu mengemukakan pada pelapor bahwa uang di dalam tas telah berjatuhan di jalan.

" Mendengar pemberitahuan berasal dari sopir truk itu, pelapor sesudah itu berhenti dan mengecek isikan tasnya dan ternyata benar uang yang tersedia di dalam tas telah tidak tersedia lagi," imbuh Fachmi.

Pelapor pun berbalik arah bersama maksud mengecek uangnya yang terjatuh di jalanan. Namun, telah tidak menemukan uangnya tercecer Pelapor itu shock dan lemas namun ditolong oleh warga Banjar Abianluang bernama Bapak Lina.

" Kemudian, sebab panik pelapor segera menuju kantor perusahaannya di daerah Darmasaba Luluk Badung, untuk melaporkan perihal itu kepada perusahaannya. Namun, wejangan berasal dari perusahaannya sehingga pelapor melaporkan perihal itu ke Polsek Baturiti. Untuk kerugian Rp 94.188.000," jelas Fachmi.

Setelah dilakukan pengembangan dan penyelidikan, kata Fachmi, uang itu tersedia yang diikat karet tersedia yang tidak.

" Tidak sekedar Rp94.188.000 juta itu terburai semua, tidak. Itu tersedia uang perusahaan Rp63 juta. Sisanya Rp 30 jutaan itu punyanya teristimewa (korban) menjadi bukan seluruh punyanya perusahaan," ujarnya.

Pelapor adalah seorang sales makanan dan dapat menyetor uang itu selanjutnya berangkat berasal dari Buleleng ke Denpasar ke perusahaannya. Karena, tersedia proses di perusahaannya kecuali bank tutup seperti hari Sabtu boleh disetorkan secara kas.

" Karena, selama Kamis dia rutin menyetor lewat bank namun kebetulan itu hari Sabtu bank itu tutup. Akhirnya, dia inisiatif bersama anaknya menyetor uang hasil kumpulan itu ke perusahaan, di perjalanan inilah perihal itu terjadi," ujar Fachmi.

Fachmi menambahkan, awalannya uang itu dipegang mirip si pelapor. Namun saat di perjalanan mereka sempat belanja buah dan isikan BBM.

" Kemudian (tas itu) dipegang mirip si anak dan di lebih kurang shortcut kilometer (Bedugul), dia (anaknya) senang menyita topi sebab sempat selfi dan sebagainya. Kemudian, (anaknya) lupa menutup resleting itu tas, si tas ini dalam posisi terbuka digendong di belakang itu," ungkap Fachmi.

Artinya, kata Fachmi, pengendara di jalur itu benar-benar banyak. Lalu-lalang. " Kita, juga tidak jelas berasal dari mana sebab ini jalur utama yang jelas uang itu hilang tercecer sebab terjatuh," ujarnya.

Namun, berasal dari pengakuan pelapor sesungguhnya tersedia sebagian warga yang mengembalikan uang yang tercecer sebesar Rp 700 ribu, tersedia yang Rp 200 ribu yang disatuka sebab melihat si korban ulang ke TKP.

" Namun tidak banyak, tidak cukup lebih Rp2.480.000. (Yang tetap hilang) lebih kurang Rp93 jutaan tidak cukup lebih. Yang jelas uang perusahaan itu Rp 93 juta yang wajib disetor," tutur Fachmi.

Polisi juga menghendaki keterangan perusahaan makanan yang dapat mendapat setoran uang tersebut. Dari perusahaan itu, polisi mendapat keterangan bahwa pelapor yang kehilangan uang selama ini punyai rekam jejak yang bagus.

" Kita, juga tanya perusahaan tidak tersedia dia (korban) cacat atau bisa saja dulu membikin pelanggaran atau buat kasus, tidak ada. Jadi pelapor selaku korban juga berinisiatif mengembalikan uangnya," ujar Fachmi.

Sementara, perihal video yang beredar, polisi belum dapat meyakinkan sebab daerah perihal berbeda. " Kami, belum dapat meyakinkan di mana proses itu. Saya agak ragu juga video itu uangnya terburainya. Padahal, wujud bundelan sisanya itu yang terbang-terbang itu," ujarnya.

Selain itu, berasal dari berdasarkan keterangan saksi-saksi belum tersedia yang menyebut truk yang berhenti namun di keterangan saksi itu tidak menyebut truk namun mengatakan pikap warna hitam.

" Kami tidak dapat memastikan, kami baru dapat ini videonya pagi ini. Terus juga kami tidak tau TKP-nya, sebab tersedia pengakuan itu tersedia pickup yang berhenti. Berdasarkan hasil saksi belum tersedia yang menyebut truk yang berhenti, sesungguhnya iya truk yang menghentikan ibu itu memberi tau uang itu terjatuh. Tapi di keterangan saksi itu tidak menyebut truk namun mengatakan pikap hitam yang berhenti. Jadi belum berani (memastikan)," ujarnya.  Pokermulia Poker online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot