Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Selasa, 08 Desember 2020

Enam Jenis Vaksin Covid-19 Ini Sah Digunakan di Indonesia

Enam Jenis Vaksin Covid-19 Ini Sah Digunakan di Indonesia

Enam Jenis Vaksin Covid-19 Ini Sah Digunakan di Indonesia

Pemerintah mengesahkan enam vaksin Covid-19 untuk digunakan di Indonesia. Keenam vaksin ini bakal digunakan untuk menanggulangi pandemi akibat virus Corona SARS CoV-2.

Penggunaan keenam vaksin berikut ditetapkan Pemerintah RI melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/9860/2020 per tanggal 3 Desember 2020.

“ Menetapkan jenis vaksin Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. plus BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd., sebagai jenis vaksin COVID-19 yang sanggup digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia,” dikutip dari Liputan6.com, Senin 7 Desember 2020.

Saat ini, keenam vaksin berikut masih didalam step uji klinis fase ke-3 atau ada yang baru rampung uji klinis fase 3.

Dalam surat ketetapan yang ditandatangani oleh Menkes Terawan Agus Putranto itu disebutkan, pemanfaatan vaksin untuk vaksinasi Covid-19 cuma sanggup dilakukan setelah mendapat izin edar atau persetujuan pemanfaatan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, disebutkan terhitung bahwa Menkes sanggup membuat perubahan jenis vaksin COVID-19 didalam daftar berikut berdasarkan himbauan Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional atau ITAGI, dan juga pertimbangan dari Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Pengadaan vaksin untuk program vaksinasi bakal dilakukan oleh Menteri Kesehatan. Sementara keperluan pelaksanaan vaksinasi berdiri sendiri dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir.

Pada awal Desember 2020, Erick Thohir selaku Wakil Ketua IV dan Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan, pendaftaran vaksinasi COVID-19 berdiri sendiri mesti menanti ketetapan Menkes.

Pentingnya mencatat siapa saja yang bakal didaftarkan vaksinasi berdiri sendiri COVID-19 terkait bersama jumlah vaksin yang datang dan juga terkait soal distribusi vaksin. Pencatatan siapa saja yang bakal disuntik terhitung memiliki tujuan sehingga tidak berjalan penyalahgunaan vaksin COVID-19.

Semenetara itu, setidaknya ada enam kelompok yang jadi prioritas penerima vaksin COVID-19 yang sudah dipetakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Kelompok pertama adalah mereka yang bertugas sebagai garda terdepan penanggulangan infeksi virus Corona, mecakup paramedis, TNI, Polri, aparat hukum, dan service publik bersama jumlah keseluruhan 3,4 juta orang.

Kelompok ke-2 yaitu masyarakat, tokoh agama, daerah, kecamatan, dan RT/RW yang capai 5,6 juta orang. Kelompok ketiga terdiri dari semua tenaga pendidik mulai dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi yang berjumlah setidaknya 4,3 juta orang.

Kelompok prioritas keempat dan kelima penerima vaksin adalah aparatur pemerintah baik pusat maupun daerah, bagian legislatif, dan juga peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI). Sedangkan kelompok prioritas keenam penerima vaksin adalah penduduk umur 19-59 tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menargetkan 135 juta penduduk Indonesia sanggup disuntik vaksin Covid-19 pada 2021.

Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang sudah dipesan Pemerintah sudah datang. Vaksin berikut diangkut pesawat Garuda Indonesia dan mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu, 6 Desember 2020 malam kurang lebih pukul 21.30 WIB.

" Saya mendambakan sampaikan satu kabar baik bahwa hari ini Pemerintah sudah terima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kami uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020," ujar Presiden Joko Widodo, 

Vaksin yang sudah datang sudah siap pakai. Jokowi menyatakan Pemerintah tengah berusaha sebanyak 1,8 juta dosis vaksin siap menggunakan sanggup didatangkan pada awal Januari 2021.

Selanjutnya, Jokowi menyatakan selagi ini Pemerintah masih menanti 15 juta dosis vaksin tiba bulan ini dan 30 juta dosis pada Januari. Vaksin berikut bakal datang didalam wujud bahan baku.

" Dalam bulan ini terhitung bakal tiba 15 juta dosis vaksin dan di bulan Januari sebanyak 30 juta dosis vaksin didalam wujud bahan baku yang bakal diproses lebih lanjut oleh Bio Farma," kata Jokowi.

Meski begitu, Jokowi menerangkan vaksinasi belum sanggup dijalankan. Vaksinasi masih menanti ketetapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

" Untuk mengawali vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan," kata dia.

Selanjutnya, Jokowi terhitung menyatakan vaksin pesanan Pemerintah tiba secara bertahap Sehingga, vaksinasi tidak bisa saja dilakukan secara serempak di semua Indonesia.

" Karena tidak memungkinan dilakukan vaksinasi secara serempak untuk semua penduduk, saya ingin semua pihak untuk ikuti pengumuman dan petunjuk-petunjuk dari petugas yang selagi ini sudah mempersiapkan vaksinasi," ucap Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi bersyukur vaksin sudah tersedia. Sehingga pandemi sanggup langsung diatasi.

" Kita benar-benar bersyukur, Alhamdulillah vaksin sudah tersedia. Artinya kami sanggup langsung menghindar meluasnya wabah Covid-19," ucap Jokowi.  Pokermulia Poker online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot